Oleh Fithriyah Saiidah (Intern Web Content Writer)
Di dunia yang serba cepat ini, seringnya kita dituntut untuk memiliki banyak keahlian dan kemampuan agar dapat melakukan berbagai peran dalam satu waktu untuk mewujudkan capaian besar. Namun terkadang kita lupa, bahwa kita sebagai manusia juga punya keterbatasan. Dari banyaknya tuntutan yang ada, mulai saat ini kita perlu menyadari kemampuan diri dan orang lain agar dapat bersinergi melengkapi satu sama lain dalam lingkup kecil hingga besar.
Untuk membuat perubahan sosial, tentunya kita tidak dapat melakukannya sendiri. Itulah mengapa pentingnya kolaborasi antara pihak dalam mencapai tujuan bersama dengan memaksimalkan konsep pentahelix yang melibatkan banyak peran. Pentahelix atau multipihak merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya, Academy, Business, Community, Government, and Media (ABCGM).
Konsep pentahelix yang menggabungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, pemerintah, dan media bertujuan untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi bertransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan menemukan pola kemitraan melibatkan berbagai pihak dan peran, tujuan tersebut juga mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai percepatan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, kesejahteraan, dan perbaikan lingkungan hidup.
Ringkasnya, konsep pentahelix adalah salah satu cara dalam mengatasi masalah dan mengembangkan program dengan melibatkan lintas sektor untuk saling #BerbagiPeran. Yang menjadi titik fokus pentahelix adalah kolaborasi antara pemerintah bersama para pemangku kepentingan hingga masyarakat. Berikut skema pentahelix dalam menjalankan kolaborasi antar pihak:
Peran dari Setiap Pihak
1. Akademisi
Dalam konsep pentahelix, akademisi berperan sebagai konseptor yang melakukan penelitian, membantu pengelolaan identifikasi potensi, dan peluang pengembangan. Akademisi juga bertanggung jawab terhadap peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan karena akademisi merupakan sumber pengetahuan yang mencakup kumpulan konsep, teori, dan model pengembangan terbaru yang relevan dengan kondisi yang ada.
2. Bisnis
Bisnis dalam bentuk Badan atau pelaku usaha berperan sebagai enabler yang membantu mencapai tujuan dalam melakukan proses bisnis menghasilkan nilai tambah dan mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan. Dalam hal kolaborasi konsep pentahelix, bisnis dapat berperan menghadirkan infrastruktur teknologi, modal, dan jejaring usaha bagi pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga merasakan manfaatnya.
3. Komunitas
Komunitas dalam konteks kolaborasi pentahelix berisi sekumpulan orang yang memiliki minat sama dan relevan dengan konsep yang sedang dikembangkan. Komunitas berperan sebagai akselerator yang tidak hanya mendukung dengan mempromosikan produk dan layanan yang diproduksi masyarakat, namun juga bertindak sebagai penghubung antar pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat dalam keseluruhan proses membangun perubahan sosial.
4. Pemerintah
Pemerintah memiliki tiga peran sekaligus dalam konsep pentahelix. Pertama pemerintah berperan sebagai regulator dan kontroler yang memiliki peraturan dan tanggung jawab dalam perubahan sosial. Dalam menjalankan perannya, pemerintah harus selalu melibatkan semua jenis kegiatannya, seperti perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, promosi, alokasi keuangan, perizinan dan lainnya. Pemerintah juga berperan sebagai koordinator bagi para pemangku kepentingan yang berkontribusi pada perubahan sosial.
5. Media
Media berperan sebagai ekspander dalam mendukung publikasi promosi produk dan layanan yang dihasilkan masyarakat. Media juga berperan penting dalam membangun brand image dari perubahan sosial yang sedang dibangun dalam masyarakat, sehingga akses informasi mudah didapat. Dengan adanya kemudahan akses informasi, akan mengundang dan menambah kolaborator baru untuk bersama menciptakan perubahan sosial yang berdampak pada masyarakat.
Penerapan konsep kerjasama pentahelix sebagai dasar kolaborasi dapat kita maksimalkan untuk membangun perubahan sosial di masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan visi besar, kita perlu melibatkan banyak pihak untuk saling #Berbagi Peran. Semua bisa kita wujudkan mulai dari diri kita sendiri sebagai akademisi atau mungkin peran yang lain. Apapun peran kita, tujuannya tetap satu, yaitu hadir sebagai solusi untuk bersama-sama membangun perubahan sosial yang berkelanjutan sesuai dengan masyarakat butuhkan.
Referensi:
Kemenkeu. (2021, Okt 13). Mewujudkan Prinsip-Prinsip Penta -Helix Dalam Mengelola Kekayaan Negara (Studi Kasus Penataan Sungai Citarik). https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14311/Mewujudkan-Prinsip-Prinsip-Penta-Helix-Dalam-Mengelola-Kekayaan-Negara-Studi-Kasus-Penataan-Sungai-Citarik.html
Raditya, Dendi. (2021, Sept 1). Penta-Helix dan Perubahan Sosial. https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2021/09/01/penta-helix-dan-perubahan-sosial/
*Artikel ini dikutip dari https://pemimpin.id/gagasan-kenapa-sih-kita-harus-memaksimalkan-pentahelix/